Sumbangkan Harta untuk Panti, Allah Beri Hadiah Umroh

Oleh
Kategori Kunjungan ke Panti Program Panti Kebutuhan
Kepedulian warga terhadap kondisi anak-anak di lingkungan sekitar, menggugah hati nurani mereka untuk bisa membantu anak-anak terutama dalam hal pendidikan dan agama. Inisiatif sepasang suami istri, Uztadz Mukhtar dan Ibu Siti untuk memberlakukan sistem menabung dengan masyarakat sebagai sebuah jalan untuk membantu anak-anak menjadi berkah yang akhirnya bisa memberangkatkan Umroh beberapa warga ke tanah suci.
“Jadi Bapak-Bapak sama Ibu-Ibu di sini pada nabung buat bantu anak-anak disini sama, sampai beberapa waktu lalu ada 6 atau 7 orang yang Umroh, Alhamdulillah” jelas Uztadz Mukhtar saat ditemui di Panti Asuhan Babussalam, 08 Agustus 2018.
Di mulai dari Uztadz Mukhtar sebagai salah satu warga yang peduli dan bersedia menyediakan tempat belajar mengaji dan pendidikan dasar seperti membaca, menulis dan berhitung di kediamannya, untuk anak-anak yang putus sekolah karena masalah biaya, menjadi awal berdirinya panti asuhan Babussalam sebagai tempat bernaung.
“Awalnya berniat membantu aja biar anak-anak bisa sekolah atau belajar menulis, membaca dan berhitung dan mengaji di sini. Tidak ada niatan khusus untuk membangun panti, berjalan dengan sendirinya aja. Alhamdulillah yang kita ajak untuk belajar sama mengaji bareng banyak yang mau” jelas Ibu Siti.
Dikarenakan banyak ditemukan anak-anak yang putus sekolah dan terlantar, ada yang karena memang anak yatim dan beratnya keadaan ekonomi yang berakibat pada pendidikan sang anak, hingga saat ini fokus panti asuhan Babussalam untuk memberikan tempat belajar dan mengaji bagi anak-anak lingkungan sekitarnya, di daerah Cisalak Depok. Kondisi anak lingkungan sekitar pun menambah keprihatinan Uztadz Mukhtar dan Istri untuk dapat membantu anak-anak.
“kondisi anak-anak ya cukup mengenaskan ketika datang ke panti. Ternyata banyak kondisi anak-anak sekitar kita yang masih menderita dan susahnya sampai begini, saya pribadi juga menjadi simpati dan sedih dengan kondisi seperti ini” tambah Ibu Siti.
Keadaan keluarga Uztadz Mukhtar saat didirikannya panti asuhan Babussalam, bisa dikategorikan bukan dalam keadaan mampu, karena untuk keluarga Uztadz Mukhtar sendiri bukan golongan orang yang berkecukupan. Tapi, hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi pasangan suami istri itu untuk tetap menjalankan niatnya memberi tempat belajar dan mengaji untuk anak-anak.
Anak yang belajar dan mengaji di panti asuhan Babussalam saat ini sekitar 15 orang. Ada yang memang menetap di panti ada juga yang pulang pergi dari rumah. Kondisi infrastruktur panti yang masih dalam tahap pembangunan dan biaya menjadi tembok besar untuk keberlangsungan panti seutuhnya. Begitu juga fasilitas yang ada, tidak mencukup untuk dapat menampung banyak anak, seperti kasur atau tempat tidur, lemari, serta sarana prasarana kegaitan mengaji dan belajar.
“ Kondisi ya begini saja, berantakan. Tempat tidur untuk anak-anak masih kurang, lemari pun banyak yang rusak dan harus diganti. Alat-alat atau sarana dan prasarana buat ngaji dan belajar juga masih sangat minim”. Ujar Ibu Siti
Bukan rahasia bahwa biaya untuk kehidupan untuk anak tidaklah sedikit, apalagi untuk panti yang notabenenya mengasuh dan memberikan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya untuk anak. Uztadz Mukhtar menambahkan, butuh sekitar 10 juta untuk biaya anak-anak per bulan. “kalo kita rata-rata Rp. 10 juta per bulan buat biaya sekolah, dan alhamdulillahnya buat makan, kita banyak yang bantu. Misal kita belanja ke pasar, banyak pedagang yang memberi lauk dan sayur mayur secara cuma-Cuma.” beber dia.
Kehadiran Kapiler Indonesia, menjadi sebuah harapan baru bagi berlangsungnya kehidupan di panti asuhan Babussalam, karena memang sebelumnya tidak ada bantuan dari pemerintah atau lembaga lain, khususnya untuk membantu secara finansial dari donasi secara rutin.
“Alhamdulillah, sejak ada kapiler datang ke panti jadi banyak orang yang tiba-tiba datang ke panti atau pun telepon ke kita untuk donasi atau yang lainnya. Begitu ditanya alamat kita pun menjadi gampang untuk menjelaskannya, cukup ke google terus cek ke kapiler indonesia. Alhamdulillah kapiler indonesia sangat membantu dan bermanfaat bagi kami”, ungkap Uztadz Mukhtar.
Harapan besar dari pengurus dan pendiri panti asuhan Babussalam agar anak asuhnya dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi keluarga dan adik-adiknya nantii di panti asuhan.
Tim Kapiler Indonesia telah memilih Panti Asuhan Babussalam untuk mengikuti Program Rumah Tahfizh. Kalian bisa langsung berdonasi dengan cara, kunjungi situs kami di www.kapilerindonesia.com pilih Program Donasi kemudian pilih Rumah Tahfizh.
Beramal dan bersedekah tidak menjadikan kita menjadi miskin, melainkan sebagai sarana pembuka pintu rezeki bagi kita. Sudah menjadi kewajiban bagi kita yang diberkahi dengan keadaan yang lebih baik untuk membantu sesama.
Bersama Kapiler Indonesia mari berdaya dan sejahterakan Panti di Indonesia, karena sukses mereka kebanggaan bagi kita semua. Panti Go Digital!
Febrimantara/kapilerindonesia