Lulus Kuliah, Belum Dapat Kerja: Waktunya Berbenah Diri
Oleh
Kategori Kebutuhan
“Akhirnya, selesai juga!”
Mungkin itu yang terbetik di pikiranmu ketika selesai sidang skripsi, lanjut foto-foto pakai selempang nama, revisi, sampai akhirnya wisuda. Perayaaan kelulusan dari universitas menjadi sesuatu yang cepat datangnya, tapi juga cepat selesainya. Gelar sarjana sudah di tangan, tibalah saatnya mencari kerja.
Kegiatan ini bisa terasa begitu repetitif. Setelah berbagai lamaran kerja yang kamu kirim, jeda menunggu panggilan wawancara, dipanggil, kemudian tidak dikabari lagi. Setelah kesibukan mengerjakan skripsi, hari-harimu kini diisi kecemasan kapan mendapatkan pekerjaan. Apalagi kalau orangtua sudah mulai menanyakan. Lalu, apa yang dapat dilakukan?
Pada akhirnya, tentu kamu harus masuk ke angkatan kerja. Tapi memaksa diri hingga burn out bukan sesuatu yang sehat. Ibarat tukang kayu harus berhenti memotong kayu untuk mengasah gergajinya agar bisa melakukan pekerjaan lebih cepat, pikiran kita juga perlu waktu untuk diasah. Ada berbagai cara mengisi keluangan waktu saat pencarian kerja dengan produktif, yang mungkin bisa jadi inspirasi buat sahabat Kapiler.
Pertama, treat yourself. Lakukan sesuatu yang kamu suka, rileks untuk beberapa hari dengan melakukan sesuatu yang tidak butuh banyak berpikir. Baca novel kesukaan, pergi ke mal siang hari di tengah minggu, traveling ke tempat yang selama ini ingin ke sana tapi tidak ada waktu. Beri batas waktu, berapa lama dan tepati jadwal tersebut.
Kedua, rawat kesehatan; secara fisik dan mental. Ngobrol dengan teman tentang karir, atau apapun yang bikin ribet di kepala. Menulis jurnal. Berusaha hidup lebih aktif, dengan hal sederhana seperti berjalan kaki di pagi hari. Makan makanan yang lebih sehat. Mungkin kita tergoda untuk makan apa saja yang kita mau, misalnya cokelat, tapi perlu diingat, apa yang kita makan bisa mempengaruhi perubahan mood.
Tidur cukup. Kurangi menghabiskan waktu sampai larut malam melihat update medsos teman-teman dengan kartu tanda pengenal kantor perdana, dan hal-hal yang membuat kamu jadi membandingkan diri dengan pencapaian orang lain. kalau kata pepatah, "Bukan tingginya yang kita lihat, tapi pertumbuhannya."
Ketiga, beres-beres. Bukan sekedar beres-beres harian, tapi lakukan sesuatu yang lebih. Pilah barang-barang tak terpakai yang menumpuk di pojokan kamar dan buang. Koleksi buku sudah sampai berdebu? Mungkin ada beberapa yang bisa disumbangkan. Begitu pula dengan baju.
Keempat, melakukan kegiatan kerelawanan. Ketika mengurusi orang lain, kita akan terfokus ke luar, bukan ke dalam. Sulit untuk mengasihani diri sendiri kalau kita sedang mengurus orang lain, kan? Selain itu kamu juga bisa mendapatkan kenalan baru dan mengasah skill komunikasi, yang tentunya merupakan bekal berharga di dunia kerja.
Setelah waktu santai habis, buat daftar pekerjaan yang mau kamu apply dan mulai kembali pencarian kerja. Jangan merasa bersalah karena meluangkan waktu untuk meregenerasi diri. Anggap itu sebagai investasi mental sebelum kembali ke kesibukan pencarian kerja.
Khonza Hanifa/ Kapilerindonesia